On Everything

Mei 19, 2008

Bagaimana Membuat Sebuah Seminar yang Baik

Filed under: Resensi Buku,Tentang Pendidikan — Oni Suryaman @ 1:48 am
Tags: ,

Sebelum kita melihat bagaimana membuat sebuah seminar yang baik, baiklah kita perjelas dahulu apa yang dimaksud dengan seminar dalam tulisan ini.

Yang pertama adalah apa tujuan seminar. Seminar di sini adalah untuk mengeksplorasi sebuah ide. Dengan demikian seminar berbeda dengan pelatihan, di mana di dalam pelatihan, ada sebuah keahlian yang dibawakan oleh seorang yang menguasainya dan di dalam pelatihan terjadi transfer ilmu.

Yang kedua adalah bagaimana peran orang yang ikut di dalam seminar. Seminar adalah satu pertemuan di mana semua para pesertanya terlibat aktif. Di dalam seminar yang dimaksud ini, tidak ada pembicara dan peserta, seperti yang dikenal dalam seminar pada umumnya. Tidak ada perbedaan antara pembicara dan peserta. Dengan demikian seminar dibedakan dari kuliah, di mana ada seorang lektor membawakan suatu tema atau ide, dan peserta kuliah mendengarkan dan bertanya. Lektor adalah seseorang yang menguasai tema tersebut, sedangkan peserta adalah orang yang mempelajari tema tersebut.

Untuk berjalannya sebuah seminar dengan baik perlulah dipikirkan beberapa syarat:

1.      Ruang seminar

2.      Peserta

3.      Moderator

4.      Jalannya seminar

Ruang Seminar

Ruang seminar yang memadai adalah sebuah ruang yang memungkinkan interaksi aktif selurah peserta seminar. Sebuah meja bundar besar adalah sebuah contoh yang baik. Atau kursi yang disusun dengan melingkar. Ruangan tentu saja harus cukup tenang dan cukup terang untuk memberikan iklim yang enak untuk berseminar. Adanya sebuah papan tulis dapat membantu.

Peserta

Untuk berjalannya sebuah seminar dengan baik, semua peserta adalah bukan kertas kosong yang menunggu diisi, seperti halnya kuliah. Mereka harus sudah membaca tentang tema yang akan diseminarkan. Mereka bisa membuat sebuah esei pendek tentang tema yang diseminarkan. Bila yang diseminarkan adalah sebuah teks, teks tersebut telah dibaca secara analitis, ditandai, disertai tanggapan dan kritik.

Dengan terlebih dahulu membaca tentang tema yang akan diseminarkan, mereka telah mengolahnya di dalam kepala mereka. Mereka telah memiliki bayangan akan apa yang diseminarkan. Kertas di tangan yang berisi ringkasan tema yang diseminarkan menurut masing-masing peserta, akan memandu mereka nantinya di dalam seminar.

Moderator

Seorang moderator di dalam seminar berbeda dengan seorang lektor di dalam kuliah. Ia bukanlah seorang yang memberikan pelajaran, melainkan orang yang mengarahkan jalannya seminar.

Semestinyalah seorang moderator adalah orang yang paling senior dalam tema yang akan diseminarkan. Ini bukan berarti pendapatnyalah yang paling benar. Senioritas dalam penguasaan materi semata-mata untuk mengarahkan seminar, karena ia mestinya yang paling tahu tentang seluk beluk tema yang diseminarkan.

Peran seorang moderator ada dua: mengarahkan (directing) dan memoderasi (moderating). Dalam mengarahkan, ia menjaga agar seminar tidak melenceng dari tema. Dengan memoderasi, ia menjaga agar tidak ada satu orang atau satu ide tertentu yang terlalu mendominasi seminar sehingga seluruh tema seminar tidak tereksplorasi dengan baik.

Sebelum seminar, seorang moderator harus telah membaca tema yang akan diseminarkan, menyiapkan catatan tentang tema tersebut, menentukan kata-kata kunci, dan menyusun pertanyaan-pertanyaan kunci yang nantinya akan ditanyakan di dalam seminar. Di awal seminar ia dapat menuliskan terlebih dahulu poin-poin yang akan didiskusikan atau menggambarkan sebuah diagram yang mencerminkan ide yang akan didiskusikan.

Seorang moderator yang baik haruslah seorang pendengar dan pembicara yang baik. Ia mampu menangkap maksud sebuah pembicaraan dan membuatnya lebih jelas. Ia mampu memparafrasekan sebuah pertanyaan menjadi pertanyaan lain yang lebih jelas.

Mengingat beratnya tugas seorang moderator, sebaiknya seorang moderator tidak memimpin sebuah seminar lebih dari satu kali dalam sehari.

Jalannya seminar

Seminar dimulai dengan pengantar singkat dari moderator, dan langsung dilanjutkan dengan pertanyaan kunci yang dibahas oleh semua peserta secara bergiliran.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya seminar berjalan baik:

1.                  Seminar adalah sebuah diskusi dua arah. Tidak ada seorang yang lebih mendominasi pembicaraan. Adalah tugas moderator untuk memperhatikan ini.

2.                  Seminar bisa dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah jelas ada jawabannya, lalu mengarah ke pertanyaan-pertanyaan lain yang lebih dalam dan tidak jelas jawabannya. Pertanyaan jenis kedualah yang memberikan manfaat terbesar. Tidaklah banyak pertanyaan yang seperti demikian.

3.                  Semua pertanyaan dan pernyataan dinyatakan dengan jelas tanpa ambiguitas. Jika sebuah pertanyaan atau pernyataan belum jelas, moderator harus bisa menunjukkan itu dan meminta sang pengujar untuk memperjelasnya.

4.                  Masih berhubungan dengan poin pertama, setiap pertanyaan haruslah jelas sebelum ditanggapi dengan jawaban. Penanggap berhak meminta penjelasan lebih lanjut atas pertanyaan sebelum ia menjawab. Tanggapan tentunya juga harus relevan dengan pernyataan. Moderator juga harus memperhatikan ini.

5.                  Sebuah pertanyaan bisa dilihat sebagai jembatan kepada pertanyaan lain yang lebih mendasar. Hanya dengan cara demikian sebuah seminar dapat memberikan manfaat lebih.

6.                  Bila ada istilah yang sama, tetapi dipakai dengan arti yang berbeda oleh beberapa orang, moderator harus menunjukkan itu dan membuat kesepakatan dalam arti apa istilah itu dipakai sebelum melanjutkan seminar.

7.                  Etiket harus diperhatikan dalam sebuah seminar, seperti halnya di sebuah meja makan. Bahasa harus santun dan tidak merendahkan. Moderator terlebih harus memberikan contoh yang dapat diikuti oleh peserta yang lain. Bukan berarti seminar tidak bisa dilakukan dengan ringan dan diiringi tawa, namun canda dan tawa dilakukan dengan wajar dan memberi makna di dalam seminar. Tidak ada yang lebih membantu untuk mengingat ketimbang ide-ide kreatif yang kadang membangkitkan tawa.

8.                  Seminar adalah sebuah tempat untuk menggodok ide. Ia bukanlah tempat untuk membenarkan diri. Setiap orang harus kritis namun menerima bila ada pendapat yang lebih baik. Di dalam seminar semua orang memiliki posisi yang sama.

9.                  Sebuah seminar yang baik tidaklah harus menghasilkan sebuah kesimpulan tunggal. Setiap orang bisa pulang dengan pendapatnya masing-masing. Yang terpenting adalah mata mereka lebih terbuka, mereka telah melihat ide-ide baru yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh mereka.

Demikianlah sebuah seminar Sokratik sebaiknya dilaksanakan. Dengan seminar seperti ini, semua peserta dapat mengambil manfaat. Sebuah seminar yang baik seperti ini dapat memberi manfaat seumur hidup yang mengendap sebagai manfaat terbaik yang dapat diberikan oleh sebuah pendidikan.

 

Tulisan di atas disadur secara bebas dari tulisan Mortimer J. Adler dalam buku Paideia Program.

20 Komentar »

  1. Salam,

    ada yg tentang melaksanakan pelatihan ngga?
    kebetulan konsen saya saat ini ada pada Leadership.
    thanks

    btk,
    Febri

    ada, harap sabar ya

    Komentar oleh Geritz Febrianto — Mei 19, 2008 @ 9:52 am

  2. mas pengertian dari seminar itu apa?, tujuannya apa, ciri – cirinya juga

    bisa minta informasi pokoknya semua tentang seminar

    tolong email ke caturseptiadi@yahoo.com

    Komentar oleh catur — Mei 5, 2009 @ 2:39 am

  3. ^-^……..

    hallo om.. ada penjelasan lebih lanjut g ?..contoh yg diomongin ama moderator pas seminarr

    thanks…

    pertama, seminar yang saya maksud di sini adalah seminar dalam proses belajar mengajar, bukan sebuah seminar seperti yang kita pakai dalam kata sehari-hari. di dalam istilah yang saya pakai, kita tidak mengenal moderator, melainkan pimpinan seminar, yang adalah figur paling senior yang paling menguasai masalah yang diseminarkan. ia yang bertugas menjaga rambu dan mengatur alur seminar.
    sedangkan moderator yang dikenal seperti seminar dalam bahasa sehari2 sebenarnya tidak beda jauh dengan pimpinan seminar seperti yang saya maksud. hanya saja, seminar dalam pengertian umum diikuti oleh banyak peserta pasif, dan biasanya tugas mengatur floor ini jatuh kepada moderator. moderator semestinya:
    1) menguasai bahan yang diseminarkan, dan bertugas mengarahkan bila pembicara mulai melenceng
    2) mengatur waktu sehingga tidak molor
    3) menyaring pertanyaan dari floor yang tidak relevan, supaya seminar bisa tajam dan fokus

    Komentar oleh azmi — Juli 15, 2009 @ 1:05 pm

  4. terima kasih atas tipsnya..

    Komentar oleh fatah — Oktober 24, 2009 @ 11:52 pm

  5. sama-sama

    Komentar oleh Oni Suryaman — November 9, 2009 @ 4:06 am

  6. bisa ga klo gambar dari ruang seminar yang baik itu bpk tampilkan juga?thanks before

    Komentar oleh ana — Maret 8, 2010 @ 2:33 am

  7. Bisa ga dijelasin Apa2 saja yg dibutuhkan untuk membuat seminar..dr hal yg sepele sampai hal2 yg penting

    Komentar oleh taufiq — April 19, 2010 @ 11:18 am

  8. Assalamu’alaikum………….
    Salam sejahtra……………

    Saya dminta membuat konsep keguruan tp saya gak bs, sbb g pernah membuat seminar sih,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
    Apa lg buat konsepnya,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

    Komentar oleh Al mukti ali — Oktober 7, 2010 @ 2:29 pm

  9. apa tujuna & manfaatnya sminar & apakh di harusakn bgi mahasiswa untk mngikuti sminar. tlng pak konfirmsinya

    Komentar oleh nimas — Oktober 29, 2010 @ 8:44 am

  10. ada contoh dialog seminarnya gg ? kalo ada kirim ke e-mail aq ya Manusia765@rocketmail.com 😀

    Komentar oleh Pelajar SMP — November 9, 2010 @ 8:26 am

  11. kalau boleh tahu bagaimana langkah2 menyampaikan sebuah seminar..yang audiens nya mahasiswa, saya mengambil topik healthy life style trimakasih tolong kirim jawaban nya ya ke email saya thank you very much brother

    Komentar oleh daud — Mei 5, 2011 @ 8:43 am

  12. w sk bgt

    Komentar oleh Debora Gultom — Juni 18, 2011 @ 10:55 am

  13. seminar itu seperti apa ya…????
    maaf saya blum tau sepenuh’a seminar….

    Komentar oleh dhicki — Agustus 11, 2011 @ 4:50 am

  14. gue sering ikut seminar tp…. ketidak puasan saya terhadap si penampil sering membuat saya tidak masuk k tema seminar yang di tampilkan… adakah kiat khusus agar saya dpat membaca tema ny secara keseluruhan… makasih…

    Komentar oleh chubyrapper — Januari 1, 2012 @ 4:34 pm

  15. etika/etiket dalam menghadiri seminar bagaimana

    Komentar oleh Clara Rose Mustiecka — September 27, 2012 @ 10:26 am

  16. bahasanya aneh

    Komentar oleh Viencent Fernandez — Oktober 9, 2012 @ 5:47 am

  17. Om, bagaimana sih, langkah – langkah strategis agar seminar dapat berjalan dengan efektif dan efisien.???

    Komentar oleh Etika — Desember 2, 2013 @ 1:38 am

  18. Apa bedanya seminar nasional dengan regional, ada syarat / ketentuan jumlah peserta minimum tidak?

    Komentar oleh Ari Budianto (@AriBudianto01) — Desember 6, 2013 @ 11:50 pm

  19. keren,,, thanks gan infonya… sukses for u

    Komentar oleh fandy — Februari 10, 2015 @ 4:28 pm

  20. saya mau tanya contoh penggunaan seminar itu yang seperti apa.?

    Komentar oleh ran putra — April 13, 2016 @ 6:56 am


RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Tinggalkan komentar

Blog di WordPress.com.